Thursday 11 February 2016

KE SURIAH SU-35S RUSIA JUGA MENGEMBAN MISI T-50

12/02/2016

Bukan rahasia lagi keputusan Rusia untuk mengirim Su-35S ke Suriah selain untuk menambah daya gempur serangan juga mengemban misi lain yakni menguji senjata terbaru mereka tersebut. Tetapi ternyata tidak semata-mata menguji Su-35, lebih jauh dari itu misi ke Suriah sekaligus untuk menguji pesawat tempur generasi kelima T-50 PAK FA yang masih terus dikembangkan.

Analis militer Rusia mengatakan kepada Washington Free Beacon Kamis 11 Februari 2016 bahwa operasi udara di Suriah memiliki fungsi pengujian teknologi perang terbaru mereka. Dan hal ini juga dilakukan seperti ketika Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2014.

Su-35, yang secara eksternal memang lebih mengarah pada evolusi dari desain tua Su-27. Tetapi pesawat ini mengusung sejumlah teknologi generasi kelima yang juga ditanam dan digunakan di T-50. “Di samping melakukan pekerjaannya dalam mendukung operasi tempur misi ini akan menjadi demonstrasi platform senjata terbaru Rusia, serta pengujian dan verifikasi sistem yang juga digunakan T-50 PAK-FA ”

PAK-FA saat ini masih terus dikembangkan oleh Biro Desain Sukhoi. Beberapa pesawat ini sedang menjalani uji terbang, dengan rencana pesawat memasuki layanan dengan angkatan bersenjata Rusia tahun depan. Badan pesawat memiliki platform aerodinamis dalam upaya untuk menurunkan radar cross-section dan juga memiliki teluk senjata internal seperti yang digunakan F-22 dan F-35 Amerika.

“Dengan memperkenalkan pesawat paling modern di Suriah, Presiden Rusia Vladimir Putin menyelesaikan beberapa tujuan secara paralel,” kata seorang analis militer Rusia yang berbasis di Moskow. “Salah satunya adalah bahwa pemboman di Suriah memungkinkan awak pesawat dan senjata untuk melakukan pengujian terhadap peralatan mereka. Kedua, Putin juga menunjukkan bahwa ia bersedia untuk membela sekutunya di Timur Tengah, Assad, dan bahwa dalam proses ia akan menggunakan kekuatan militer untuk menyerang proxy Barat di Suriah yakni pemberontak anti-Assad.

“Ketiga ini konfrontasi perbatasan dengan Turki menjadikan Putin bisa membuat kecemasan dan kesalahan garis dalam NATO atas potensi pelanggaran wilayah udara lain. Para anggota aliansi lainnya memiliki keprihatinan yang mendalam tentang bentrokan perbatasan ini dengan mempercepat penggunaan Artikel Lima yang akan memanggil pertahanan kolektif dari aliansi melawan Rusia. Singkatnya, Putin menunjukkan bahwa Rusia sanggup menantang Barat dan menegaskan kekuatan militernya untuk melawan apa yang dilakukan Obama di Timur Tengah atau di Ukraina-atau di mana pun, dalam hal ini.”

Comments
0 Comments

0 komentar

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan dan santun. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat!