Menteri pertahanan dari negara-negara anggota NATO bertemu di Brussels Rabu 10 Februari 2016. Pertemuan ini mengkonfirmasi rencana penumpukan besar kehadiran militernya ke tingkat Perang Dingin.
NATO telah secara bertahap membangun kekuatan di Eropa selama lebih dari satu dekade, tetapi baru-baru ini melakukan peningkatan besar dalam kehadirannya di kawasan Baltik dan Eropa Timur. Diawali dengan pembentukan NATO Response Force (NRF) ketika KTT Praha pada tahun 2002 sebagai pasukan multinasional yang terdiri dari darat, udara, laut dan pasukan operasi khusus yang bisa menyebarkan dengan cepat, sejak itu, telah terjadi penumpukan stabil pasukan, terutama sekitar Rusia. Sekutu NATO memutuskan untuk meningkatkan NRF pada 2014 dengan menciptakan sebuah “Spearhead Force” atau pasukan ujung tombak yang dikenal sebagai Very High Readiness Joint Task Force (VJTF).
Pada bulan Juni 2015, aliansi menggelar latihan besar di Baltik, dengan 49 kapal, 61 pesawat, satu kapal selam, dan kekuatan gabungan pendaratan amfibi 700 tentara Amerika bersama mitra NATO Finlandia, Georgia dan Swedia. Secara keseluruhan, 5.600 tentara ambil bagian dalam latihan itu.
Pada bulan November 2015, para pemimpin Lithuania, Latvia, Estonia, Bulgaria, Hongaria, Rumania, Polandia dan Slovakia telah meminta kehadiran NATO meningkat di Eropa Timur dan Baltik. Para menteri pertahanan bertemu di Brussels Rabu 10 Februari 2016 mengkonfirmasi rencana untuk meningkatkan kehadiran lebih besar di Baltik dan Eropa Timur.
Media Inggris melaporkan menjelang pertemuan bahwa lima kapal perang Inggris dan sekitar 530 personel Angkatan Laut akan dikirim sebagai bagian penumpukan militer terbesar NATO di Eropa Timur sejak Perang Dingin.
Pada konferensi pers sebelum pertemuan, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan “Meningkatkan kehadiran kami di bagian timur dari aliansi dengan langkah-langkah jaminan lebih banyak pesawat, pengawasan udara, kehadiran angkatan laut di Laut Baltik dan Laut Hitam, meningkatkan kehadiran angkatan laut dan juga lebih banyak sepatu di tanah dengan lebih latihan dan pasukan.
“Dan kami juga meningkatkan kemampuan kita, kami telah meningkatkan hingga tiga kali lipat ukuran NATO Response Force menjadi sekitar 40.000 tentara dan ini merupakan kekuatan yang dapat bergerak cepat dan elemen inti atau unsur memimpin adalah Spearhead Force yang dapat bergerak dalam beberapa hari, “kata Stoltenberg.
Para menteri akan mengumumkan pembentukan delapan unit kantor pusat di delapan negara Eropa Timur dan akan membahas peningkatan lebih lanjut dari kehadirannya di depan pintu rumah Rusia.
Sejak akhir Perang Dingin, NATO telah merangkul negara-negara bekas Pakta Warsawa dari Republik Ceko, Hungaria, Polandia, Bulgaria, Estonia, Latvia, Lithuania, Rumania, Slovakia, Slovenia, Albania dan Kroasia.