Thursday 11 February 2016

Korsel Pengguna Terbanyak Pesawat Buatan PTDI

PTDI telah mengekspor 40 Unit pesawat, paling laris jenis CN-235

‪#‎RoNy_Army‬

IMD-Korea Selatan tercatat sebagai pengguna terbesar produk pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk pasar luar negeri. Negeri K-Pop telah memakai 12 unit pesawat jenis CN-235.

Konsumen terbesar berikutnya adalah Malaysia, dengan penggunaan 8 unit CN-235, dan disusul Thailand 7 unit (CN-235 dan NC-212), Uni Emirat Arab 7 unit CN-235, Pakistan 5 unit CN-235, dan Brunei Darussalam 1 unit CN-235.

Direktur Produksi PTDI, Arie wibowo menyebut, produk NC-212 dan CN-235 sebagai pesawat buatan PTDI yang paling laku di pasar internasional.

Keunggulan yang ditawarkan membuat militer beberapa negara menjatuhkan pilihan untuk membeli CN-235 hingga NC-212.

Salah satu keunggulannya ialah mempunyai ramp door di belakang untuk memudahkan loading dan unloading barang/cargo. Selain itu, pesawat PTDI bisa dipakai untuk berbagai misi atau fungsi (multiplatform).

"Bisa landing di berbagai tipe runway kemudian reliable apabila di maintain dengan benar dan tepat waktu, serta ekonomis untuk operational cost-nya," kata Arie, Jumat (5/1/2016).

PTDI Ekspor 40 Unit Pesawat, Terlaris CN-235

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) tercatat telah mengekspor 40 unit pesawat baling-baling tipe CN-235 dan NC-212 ke beberapa negara, hingga akhir 2015 lalu.

Dari data ekspor PTDI, tercatat pesawat jenis CN-235 sebagai produk yang paling laris. PTDI telah mengekspor sebanyak 35 unit pesawat CN-235 kepada pemesannya di luar negeri, sisanya adalah NC-212.

Negara yang menjadi pelanggan produk PTDI adalah seperti Korea Selatan, Malaysia, Thailand, Pakistan, Filipina, hingga Uni Emirat Arab.

"Ada Korea, Malaysia, Thailand, Pakistan dan Filipina," kata Direktur Produksi PTDI, Arie Wibowo, Jumat (5/2/2016).

Selama menjual pesawat ke luar negeri, Arie mengaku, para konsumen puas terhadap produk yang dikembangkan dan dirakit di PTDI, Bandung.

"Tidak ada yang pernah komplain mengenai reliability dan performance pesawat terbang kami. Namun kami memang perlu mengoptimalkan support services kami," sebutnya.

Untuk pengembangan pesawat tersebut, PTDI menggandeng pihak Airbus Group. Meski demikian, PTDI tetap andil dalam pembuatan komponen hingga sertifikasi sehingga BUMN pesawat ini tidak sekedar merakit pesawat.

"Khususnya CN-235 dan NC-212 itu kita membuat komponen airframe (struktur) keseluruhannya sampai perakitan dan melakukan integrasi sistem ke dalam pesawat kemudian melakukan ground and flight testing, sertifikasi kemudian dilakukan acceptance oleh customer," ujarnya.

Dari catatan PTDI, total pengiriman pesawat PTDI untuk pasar lokal dan internasional mencapai 134 unit, sedangkan helikopter PTDI telah mengirimkan 219 unit kepada pemesannya.
(feb/wdl)

Comments
0 Comments

0 komentar

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan dan santun. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat!