Wednesday 28 October 2015

TERKAIT LAUT CHINA SELATAN, AS TAMBAH MILITERNYA DI JEPANG DAN FILIPINA.

"China sangat mendesak pihak AS untuk sungguh-sungguh menangani representasi serius China, segera memperbaiki kesalahan dan tidak melakukan tindakan berbahaya atau provokatif yang mengancam kedaulatan dan keamanan kepentingan China," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

Kapal amfibi China Jinggangshan terlihat selama pelatihan koordinasi dengan hovercraft di perairan dekat China selatan Provinsi Hainan di Laut Cina Selatan.

Pentagon mengatakan bahwa kapal-kapal dan pesawat AS akan melakukan perjalanan bersama setiap rute diizinkan oleh hukum internasional setiap saat dan sekutu regional diberitahu bahwa itu akan segera melakukan patroli di dekat posisi Cina.

Pada konferensi pers di Tokyo, Sekretaris Kabinet Ёsihide Suga mengatakan bahwa pemerintah Jepang bekerja sama dengan pemerintah AS. Pada saat yang sama pejabat itu mengatakan bahwa pembangunan pulau buatan oleh china menjadi perhatian masyarakat internasional.

Presiden Filipina Benigno Aquino menyetujui tindakan pemerintah AS. "Kami harus menyambut pelestarian keseimbangan kekuatan," katanya.

Direktur Pusat Studi Pasifik Selatan dari Chinese Academy of International Studies Shen Shishun berbicara kepada Sputnik tentang motif AS dalam sebuah wawancara eksklusif.

"AS menggunakan isu memastikan kebebasan navigasi hanya sebagai dalih untuk patroli. Di daerah laut dan di ruang udara tidak ada halangan untuk navigasi, maka tidak ada masalah kata mereka. Amerika Serikat tidak bisa mengkonfirmasi dengan contoh-contoh bagaimana kebebasan navigasi yang dilanggar. Mereka hanya bertindak untuk menghasut situasi, tujuan sebenarnya adalah untuk menampilkan superioritas militer dan menambahkan pasukan ke Jepang dan Filipina, "kata Shishun.

Ahli mendesak pihak AS untuk memastikan bahwa itu memainkan peran konstruktif di kawasan tersebut. Sementara itu, kata dia, Amerika Serikat berusaha "untuk mempertahankan kekuasaannya di wilayah Asia-Pasifik, terutama di wilayah Asia Tenggara."

Sputnik.

Comments
0 Comments

0 komentar

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan dan santun. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat!