Friday 9 October 2015

AS Tetap Tak Mau Berbagai Data Intelijen dengan Rusia

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengatakan bahwa Pentagon telah mengesampingkan kemungkinan berbagi data intelijen dengan Rusia dalam memerangi ISIS.

“Saya tidak tahu bagaimana Anda berbagi intelijen ketika Anda tidak memiliki tujuan yang sama,” kata Kirby wartawan pada konferensi pers harian Rabu 7 Oktober 2015.

Kirby mengklaim bahwa sebagian besar serangan udara Rusia di Suriah telah dilakukan terhadap sasaran non-ISIS, dan dilakukan di wilayah yang tidak dikuasai oleh kelompok teroris. “Sebagian besar – lebih dari 90 persen – tidak di wilayah [ISIS],” tegasnya.

Kirby, bagaimanapun, mengakui bahwa pemerintah AS tidak memiliki rincian tentang sapa saja yang menjadi sasaran serangan Rusia.

“Kami tidak memiliki visibilitas yang sempurna [tapi] kami memiliki pengertian umum [dan] pemahaman yang sangat baik. [ISIS] justru tidak mendapatkan banyak tekanan dari Rusia, ” kata Kirby.

Namun, pemerintah Suriah telah menolak tuduhan AS. Duta Besar Suriah untuk Moskow Riad Haddad mengatakan kepada Sputnik bahwa sekitar 40 persen dari infrastruktur ISIS telah hancur hanya dalam seminggu pengeboman.

“Menurut data kami, sekitar 40 persen [dihancurkan],” kata Haddad. “Selain itu, banyak teroris telah tewas. Sekarang, mereka mundur ke arah perbatasan Turki, karena negara ini secara tradisional memberikan perlindungan kepada mereka.”

Serangan udara di dekat Aleppo pada hari Minggu juga telah menghancurkan hampir semua kendaraan dan anti-pesawat ISIS, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.

Comments
0 Comments

0 komentar

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan dan santun. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat!