Friday 9 October 2015

Ada Serpihan Rudal BUK Rusia Pada Jenazah Korban MH17

Sebuah informasi mengejutkan disampaikan seorang penyidik Ukraina yang ikut serta dalam penyelidikan insiden jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17. Serpihan rudal BUK buatan Rusia ditemukan pada beberapa jenazah korban tragedi yang terjadi pada 17 Juli 2014 silam tersebut.

Vasyl Vovk, si penyidik, seperti dikutip Mirror mengatakan, rudal dan sistem peluncurnya merupakan buatan Rusia. Dengan demikian, imbuhnya, Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pejabat seniornya harus mengetahui bahwa rudal tersebut dipakai pemberontak pro-Rusia untuk menembak jatuh sebuah pesawat.

“Para penyidik punya bukti bahwa (rudal) BUK tersebut dipakai oleh teroris dan bahwa perwira tinggi militer mengetahui rudal tersebut dibawa ke Ukraina pada bulan Juli dengan tujuan untuk menjatuhkan sebuah pesawat,” kata Vasyl.

Vasyl mengklaim, serpihan rudal BUK ditemukan di jenazah korban. Serpihan tersebut sama dengan sampel dari rudal BUK yang dijadikan objek pengamatan mendalam oleh para penyidik.

Vasyl ikut serta menyelidiki kasus ini selama hampir setahun sampai pada 19 Juni 2015. Ia tergabung dalam Tim Penyidik Gabungan Internasional (JIT).

JIT mengkritik keputusan Vasyl untuk mengungkap pernyataan tersebut sebelum dikeluarkannya laporan resmi dari Badan Keselamatan Udara Belanda pada pekan depan. Pasalnya, JIT sendiri belum menuding Rusia sebagai biang keladi dari jatuhnya pesawat ini.

Seorang jenderal pada dinas intelijen Ukraina (SBU) mengatakan, mengerahkan sebuah senjata seperti BUK keluar dari Rusia dan menembakkannya tanpa instruksi dari pimpinan tinggi militer, merupakan hal yang tak masuk akal.

“Prajurit tidak bisa melepaskan tembakan begitu saja. Menteri Pertahanan Rusia tentunya tahu tentang hal itu,” kata jenderal tersebut.

“Tak ada yang membantah bahwa pesawat Malaysia Airlines ditembak jatuh dengan rudal BUK dari sebuah sistem peluncur BUK yang dibawa dari wilayah Federasi Rusia,” sambungnya.

Malaysia Airlines MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur jatuh bersama 283 penumpang dan 15 krunya saat melintasi wilayah udara Ukraina yang dikuasai pemberontak pro-Rusia. Seluruh penumpang dan kru meninggal dunia, termasuk 12 penumpang asal Indonesia.

Comments
0 Comments

0 komentar

Post a Comment

Silahkan berkomentar dengan sopan dan santun. Terima kasih atas kunjungannya. Semoga bermanfaat!